KONSEP INOVASI PENDIDIKAN
A. Pendahuluan
Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat dalam
berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidik¬an, merupakan suatu
upaya untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan
memperkenalkan pembaharuan-pembaharuan yang cenderung mengejar efisiensi dan
efektivitas.
Pembaharuan mengiringi perputaran zaman yang tak
henti¬hentinya berputar sesuai dengan kurun waktu yang telah ditentukan.
Kebutuhan akan layanan individual terhadap peserta didik dan perbaikan
kesempatan belajar bagi mereka, telah menjadi pendorong utama timbulnya
pembaharuan pendidikan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus mampu
mengantisipasi perkembangan tersebut dengan terus menerus mengupayakan suatu
program yang sesuai dengan perkembangan anak, perkem¬bangan zaman, situasi,
kondisi, dan kebutuhan peserta didik.
B. Pengertian Inovasi
Kata "innovation" (bahasa Inggris) sering
diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan (S. Wojowasito, 1972;
Santoso S. Hamijoyo, 1996), tetapi ada yang menjadikan kata innovation menjadi
kata Indonesia yaitu "inovasi". Inovasi kadang¬kadang juga dipakai
untuk menyatakan penemuan, karena hal yang baru itu hasil penemuan. Kata
penemuan juga sering digunakan untuk menterjemahkan kata dari bahasa Inggris
"discovery" dan "invention". Ada juga yang mengkaitkan
antara pengertian inovasi dan modernisasi, karena keduanya membicara¬kan usaha
pembaharuan. Untuk memperluas wawasan serta memperjelas pengertian inovasi
pendidikan, maka perlu dibicara¬kan dulu tentang pengertian discovery,
invention, dan innovation sebelum membicarakan tentang pengertian inovasi
pendidikan
"Discovery", "invention", dan
"innovation" dapat diartikan dalam bahasa Indonesia
"penemuan", maksudnya ketiga kata tersebut mengandung arti
ditemukannya sesuatu yang baru, baik sebenarnya barangnya itu sendiri sudah ada
lama kemudian baru diketahui atau memang benar-benar baru dalam arti sebelumnya
tidak ada. Demikian pula mungkin hal yang baru itu diadakan dengan maksud untuk
mencapai tujuan tertentu. Inovasi dapat menggunakan diskoveri atau invensi.
Untuk jelasnya marilah kita bicarakan ketiga pengertian tersebut satu persatu.
Diskoveri (discovery) adalah penemuan sesuatu yang
sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui
orang. Misalnya penemuan benua Amerika. Sebenarnya benua Amerika itu sudah lama
ada, tetapi baru ditemukan oleh Columbus pada tahun 1492, maka dikatakan
Columbus menemukan benua Amerika, artinya Columbus adalah orang Eropa yang
pertama menjumpai benua Amerika.
Invensi (invention) adalah penemuan sesuatu yang benar¬benar
baru, artinya hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar
sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Misalnya
penemuan teori belajar, teori pendidikan, teknik pembuatan barang dari plastik,
mode pakaian, dan sebagainya. Tentu saja munculnya ide atau kreativitas
berdasarkan hasil pengamatan, pengalaman, dari hal-hal yang sudah ada, tetapi
wujud yang ditemukannya benar-benar baru.
Inovasi (innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian,
metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang
atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun
diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan
suatu masalah tertentu.
Beberapa pengertian inovasi yang dibuat para ahli
dikemu¬kakan di bawah ini:
1. An innovation is an idea for accomplishing some
recognition social and in a new way or for a means of accomplishing some social
(Donald P. Ely 1982, Seminar on Educational Change).
2. An innovation is any idea, practice, or mate artifact
perceived to be new by the relevant unit of adopt. The innovation is the change
object. A change is the altera in the structure of a system that requires or
could be required relearning on the part of the actor (s) in response to a
situation. The requirements of the situation often involve a res to a new
requirement is an inventive process producing an invention. However, all
innovations, since not everything an individual or formal or informal group
adopt is perceived as new. (Zaltman, Duncan, 1977:12)
3. The term innovation is usually employed in three
different contexts. In one context it is synonymeus with invention; that is, it
refers to a creative process whereby two or more existing concepts or entities
are combined in some novel way to produce a configuration not previously known
by the person involved. A person or organization performing this type of
activity is usually said to be innovative. Most of the literature on creativity
treats the term innovation in this fashion. (Zaltman, Duncan, Holbek, 1973:7)
4. Innovation is ...... the creative selection, organization
and utilization of human and material resources in new and unique ways which
will result in the attainment of a higher level of achievement for the defined
goals and objectives. (Huberman, 1973:5)
5. Innovation is a species of the genus "change".
Generally speaking it seems useful to define an innovation as a deliberate,
novel, specific change, which is thought to be more efficacious in
accomplishing the goal of system. From the point of view of this book
(innovation in education), it seem helpful to consider innovations as being
willed and planned for rather than as accruing haphazardly. (Matthew B. Miles,
1964:14).
6. An innovation is an idea, practice, or object that is
perceived as new by an individual or other unit of adoption. It matters little,
so far as human behavior is concerned, whether or not an idea is
"objectively" new as measured by the lapse of time since its first
use or discovery. The perceived newness of the idea for the individual
determines his or her reaction to it. If the idea seems new to the individual,
it is an innovation. (M. Rogers, 1983:11).
Dari beberapa definisi inovasi yang dibuat para ahli
tersebut, dapat diketahui bahwa tidak terjadi perbedaan yang mendasar tentang
pengertian inovasi antara satu dengan yang lain. Jika terjadi ketidaksamaan
hanya dalam susunan kalimat atau penekanan maksud, tetapi pada dasarnya
pengertiannya sama. Semua definisi tersebut menyatakan bahwa inovasi adalah
suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia,
yang diamati atau dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau
kelompok orang (masyarakat). Hal yang baru itu dapat berupa hasil invensi atau
diskoveri, yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan
masalah.
C. Pengertian Inovasi Pendidikan
Pendidikan kita dewasa ini menghadapi berbagai tantangan dan
persoalan, diantaranya:
1. Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat dan
se¬kaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapat pendidikan, yang
secara kumulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
2. Berkembangnya ilmu pengetahuan yang modern menghendaki
dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemam¬puan terus-menerus, dan
dengan demikian menuntut pendidik¬an yang lebih lama sesuai dengan konsep
pendidikan seumur hidup (life long education).
3. Berkembangnya teknologi yang mempermudah manusia dalam
menguasai dan memanfaatkan alam dan lingkungannya, tetapi yang sering kali
ditangani sebagai suatu ancaman terhadap kelestarian peranan manusiawi.
Tantangan-tantangan tersebut,lebih berat lagi dirasakan
karena berbagai persoalan datang, baik dari luar maupun dari dalam sistem
pendidikan itu sendiri, di antaranya:
1. Sumber-sumber yang makin terbatas dan belum
dimanfaat¬kannya sumber yang ada secara efektif dan efisien.
2. Sistem pendidikan yang masih lemah dengan tujuan yang
masih kabur, kurikulumnya belum serasi, relevan, suasana belum menarik, dan
sebagainya.
3. Pengelolaan pendidikan yang belum mekar dan mantap, serta
belum peka terhadap perubahan dan tuntutan keadaan, baik masa kini maupun masa
akan datang.
4. Masih kabur dan belum mantapnya konsepsi tentang
pendi¬dikan dan interpretasinya dalam praktik.
Keseluruhan tantangan dan persoalan tersebut memerlukan
pemikiran kembali yang mendalam dan pendekatan baru yang progresif. Pendekatan
ini harus selalu didahului dengan penje¬lajahan yang mendahului percobaan, dan
tidak boleh semata-mata atas dasar coba-coba. Gagasan baru sebagai hasil
pemikiran kembali haruslah mampu memecahkan persoalan yang tidak terpecahkan
hanya dengan cara yang tradisional atau komersial. Gagasan dan pendekatan baru
yang memenuhi ketentuan inilah yang dinamakan inovasi pendidikan.
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan
kualitatif berbeda dari hal (yang ada sebelumnya), serta sengaja diusahakan
untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.
Dari definisi tersebut dapat dijabarkan beberapa istilah yang menjadi kunci
pengertian inovasi pendidikan, sebagai berikut.
1. "Baru" dalam inovasi dapat diartikan apa saja
yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun
mungkin bukan baru lagi bagi orang lain. Akan tetapi, yang lebih penting dari
sifatnya yang baru ialah sifat kualitatif berbeda dari sebelumnya.
2. "Kualitatif" berarti inovasi itu memungkinkan
adanya reorga¬nisasi atau pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan.
Jadi, bukan semata-mata penjumlahan atau penambahan unsur-unsur setiap
komponen. Tindakan menambah anggaran belanja supaya lebih banyak mengadakan
murid, guru, kelas, dan sebagainya, meskipun perlu dan penting, bukan
merupa¬kan tindakan inovasi. Akan tetapi, tindakan mengatur kembali jenis dan
pengelompokkan pelajaran, waktu, ruang kelas, cara-cara menyampaikan pelajaran,
sehingga dengan tenaga, alat, uang, dan waktu yang sama dapat menjangkau
sasaran siswa yang lebih banyak dan dicapai kualitas yang lebih tinggi adalah
tindakan inovasi.
3. "Hal" yang dimaksud dalam definisi tadi banyak
sekali, meliputi semua komponen dan aspek dalam subsistem pendidikan. Hal¬hal
yang diperbaharui pada hakikatnya adalah ide atau rangkaian ide. Sementara
inovasi karena sifatnya, tetap ver¬corak mental, sedangkan yang lain memperoleh
bentuk nyata. Termasuk hal yang diperbaharui ialah buah pikiran, metode, dan
teknik bekerja, mengatur, mendidik, perbuatan, peraturan norma, barang, dan
alat.
4. "Kesengajaan" merupakan unsur perkembangan baru
dalam pemikiran para pendidik dewasa ini. Pembatasan arti secara fungsional ini
lebih banyak mengutarakan harapan kalangan pendidik agar kita kembali pada
pembelajaran (learning) dan pengajaran (reaching), dan menghindarkan diri dari
pembaharuan perkakas (gadgereering). Sering digunakannya kata-kata dan
dikembangkannya konsepsi-konsepsi inovasi pendidikan dan kebijaksanaan serta
strategi untuk melaksanakannya, membuktikan adanya anggapan yang kuat bahwa
inovasi dan penyempurnaan pendidikan harus dilakukan secara sengaja dan
berencana, dan tidak dapat diserahkan menurut cara-cara kebetulan atau sekedar
berdasarkan hobi perseorangan belaka.
5. "Meningkatkan kemampuan" mengandung arti bahwa
tujuan utama inovasi ialah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana,
termasuk struktur dan prosedur organisasi. Pendeknya keseluruhan sistem perlu
ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan
sebaik¬baiknya.
6. "Tujuan" yang direncanakan harus dirinci dengan
jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin
dapat diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum
inovasi dilaksanakan. Sedang¬kan tujuan dari inovasi itu sendiri adalah
efisiensi dan efekti¬vitas, mengenai sasaran jumlah anak didik
sebanyak-banyak¬nya dengan hasil pendidikan yang sebesar-besarnya (menurut
kriteria kebutuhan anak didik, masyarakat, dan pembangunan) dengan menggunakan
sumber tenaga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya. Hasil
inovasi tidak selamanya baik, dapat sebaliknya ataupun tidak penting. Bilamana
demikian, apa yang semula dianggap sebagai inovasi setelah diuji, baik secara
teori maupun praktis, tidak lagi dianggap sebagai inovasi seperti disebutkan
semula.
Dari uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa yang dimak¬sud
dengan inovasi di bidang pendidikan adalah usaha mengada¬kan perubahan dengan
tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan.
Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan
mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik
sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain,
maupun sistem dalam arti yang luas misalnya sistem pendidikan nasional. Mattew
B. Miller menjelaskan pengertian inovasi pendidikan sebagai berikut. "To
give more concreteness the universe called "educational innovations"
some samples are described billow. They are organized according to the aspect
of a social system which they appear to be most clearly associated. In most
cases social system involved should be taken to be that of a school or cell
although some innovations take place within the context of many larger
systems."
Berikut ini contoh-contoh inovasi pendidikan dalam setiap
komponen pendidikan atau komponen sistem sosial sesuai dengan yang dikemukakan
oleh B. Miles, dengan perubahan isi disesuaikan dengan perkembangan pendidikan
dewasa ini.
Pembinaan personalia. Pendidikan
yang merupakan bagian dari sistem sosial tentu menentukan personil (orang)
sebagai komponen sistem. Inovasi yang sesuai dengan komponen personil misalnya:
peningkatan mutu guru, sistem kenaikan pangkat, aturan tata tertib siswa, dan
sebagainya.
Banyaknya personil dan wilayah kerja.
Sistem sosial tentu menjelaskan tentang berapa jumlah personalia yang terikat
dalam sistem serta dimana wilayah kerjanya. Inovasi pendidikan yang relevan
dengan aspek ini misalnya: berapa ratio guru siswa pada satu sekolah
dalam sistem PAMONG pernah diperkenalkan ini dengan ratio 1 : 200 artinya satu
guru dengan 200 siswa. Sekolah Dasar di Amerika satu guru dengan 27 siswa,
perubahan besar wilayah kepenilikan, dan sebagainya.
Fasilitas fisik. Sistem sosial
termasuk juga sistem pendidikan mendayagunakan berbagai sarana dan hasil
teknologi untuk mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang sesuai dengan komponen
ini misalnya: perubahan bentuk tempat duduk (satu anak satu kursi dan satu
meja), perubahan pengaturan dinding ruangan (dinding batas antar ruang dibuat
yang mudah dibuka, sehingga pada diperlukan dua ruangan dapat disatu¬kan),
perlengkapan perabot laboratorium bahasa, penggunaan CCTV (TVCT- Televisi
Stasiun Terbatas), dan sebagainya.
Penggunaan waktu. Suatu sistem
pendidikan tentu memiliki perencanaan penggunaan waktu. Inovasi yang relevan
dengan komponen ini misalnya: pengaturan waktu belajar (semester, catur wulan,
pembuatan jadwal pelajaran yang dapat memberi kesempatan mahasiswa untuk memilih
waktu sesuai dengan keperluannya, dan sebagainya.
Perumusan tujuan. Sistem pendidikan
tentu memiliki rumusan tujuan yang jelas. Inovasi yang relevan dengan komponen
ini, misalnya: perubahan tujuan tiap jenis sekolah (rumusan tujuan TK, SD
disesuaikan dengan kebutuhan dan perkem¬bangan tantangan kehidupan),
perubahan rumusan tujuan pendidikan nasional dan sebagainya.
Prosedur. Sistem pendidikan tentu
mempunyai prosedur untuk mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang relevan
dengan komponen ini misalnya: penggunaan kurikulum baru, cara membuat
persiapan mengajar, pengajaran individual, pengajaran kelompok, dan sebagainya.
Peran yang diperlukan. Dalam sistem
sosial termasuk sistem pendidikan diperlukan kejelasan peran yang diperlukan
untuk melancarkan jalannya pencapaian tujuan inovasi yang relevan dengan
komponen ini, misalnya: peran guru sebagai pemakai media (maka diperlukan
keterampilan menggunakan berbagai macam media), peran guru sebagai pengelola
kegiatan kelom¬pok, guru sebagai anggota team teaching, dan sebagainya.
Wawasan dan perasaan. Dalam interaksi
sosial biasanya berkembang suatu wawasan dan perasaan tertentu yang akan
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. Kesamaan wawasan dan perasaan dalam
melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan pendidikan yang sudah
ditentukan akan mempercepat tercapainnya tujuan. Inovasi yang relevan dengan
bidang ini misalnya: wawasan pendidikan seumur hidup, wawasan pen¬dekatan
keterampilan proses, perasaan cinta pada pekerjaan guru, kesediaan berkorban,
kesabaran sangat diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kurikulum SD yang
disempurnakan, dan sebagainya.
Bentuk hubungan antar bagian (mekanisme
kerja). Dalam sistem pendidikan perlu ada kejelasan hubungan antara bagian atau
mekanisme kerja antara bagian dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya: diadakan perubahan
pembagian tugas antara seksi di kantor departemen pendidikan dan mekanisme
kerja antar seksi, di perguruan tinggi diadakan perubahan hubungan kerja antara
jurusan, fakultas, dan biro registrasi tentang pengadministrasian nilai
mahasiswa, dan sebagainya.
Hubungan dengan sistem yang lain. Dalam
pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam beberapa hal harus berhubungan atau
bekerja sama dengan sistem yang lain. Inovasi yang relevan dengan bidang
ini misalnya: dalam pelaksanaan usaha kesehatan sekolah bekerjasama atau
berhubungan dengan Departemen Kesehatan, data pelaksanaan KKN harus kerja¬sama
dengan Pemerintah Daerah setempat, dan sebagainya.
Strategi. Yang dimaksud dengan
strategi dalam hal ini ialah tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan inovasi pendidikan. Adapun macam dan pola strategi yang
digunakan sangat sukar untuk diklasifikasikan, tetapi secara kronologis
biasanya menggunakan pola urutan sebagai berikut.
1. Desain. Ditemukannya suatu inovasi dengan perencanaan
penyebarannya berdasarkan suatu penelitian dan obeser¬vasi atau hasil penilaian
terhadap pelaksanaan sistem pendidikan yang sudah ada.
2. Kesadaran dan perhatian. Suatu potensi yang sangat
menunjang berhasilnya inovasi ialah adanya kesadaran dan perhatian sasaran
inovasi (baik individu maupun kelompok) akan perlunya inovasi. Berdasarkan
kesadaran itu mereka akan berusaha mencari informasi tentang inovasi.
3. Evaluasi. Para sasaran inovasi mengadakan penilaian
ter¬hadap inovasi tentang kemampuannya untuk mencapai tujuan, tentang
kemungkinan dapat terlaksananya sesuai dengan kondisi situasi, pembiayaan, dan
sebagainya.
4. Percobaan. Para sasaran inovasi mencoba menerapkan
inovasi untuk membuktikan apakah memang benar inovasi yang dinilai baik itu
dapat diterapkan seperti yang diharap¬kan. )ika ternyata berhasil maka inovasi
akan diterima dan terlaksana dengan sempurna sesuai strategi inovasi yang telah
direncanakan.
D. Rangkuman
Kata inovasi sering diterjemahkan segala hal yang baru atau
pembaharuan dan kadang-kadang juga dipakai untuk menyatakan penemuan, karena
hal yang baru itu hasil penemuan. Kata pene¬muan juga sering digunakan untuk
menterjemahkan kata dari bahasa Inggris "discovery" dan
"invention". Ada juga yang mengkaitkan antara pengertian inovasi dan
modernisasi, karena keduanya membicarakan usaha pembaharuan.
Timbulnya inovasi di dalam pendidikan disebabkan oleh adanya
persoalan dan tantangan yang perlu dipecahkan dengan pemikiran baru yang
mendalam dan progresif. Inovasi pendidikan merupakan upaya dasar untuk
memperbaiki aspek-aspek pendi¬dikan agar lebih efektif dan efisien.
E. Latihan
Sebagai bahan latihan, jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut. Lakukanah melalui diskusi bersama teman Anda agar menjadi lebih mantap
dalam memahami materi tentang Pengertian Inovasi Pendidikan ini.
1. Jelaskan pengertian tentang discovery? Berilah contoh
diskoveri dalam bidang pendidikan dasar.
2. Jelaskan pengertian tentang invention? Berilah contoh
invensi dalam bidang pendidikan dasar.
3. Jelaskan pengertian tentang innovation? Berilah contoh
inovasi dalam bidang pendidikan dasar.
4. Identifikasi persamaan pengertian antara discovery,
invention, dan innovation?
5. Inovasi timbul karena adanya tantangan dan persoalan.
Sebutkan tantangan dan persoalan yang timbul dalam pendidikan? Jelaskan dengan
contoh
6. Apa yang dimaksud dengan inovasi pendidikan? Berilah
contoh dalam bidang pendidikan dasar.
7. Sebutkan komponen-komponen inovasi dalam pendidikan?
Jelaskan dengan memberi contoh masing-masing.
F. Glossarium
Inovasi (innovation) ialah suatu ide,
barang, kejadian, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang
baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa
hasil invensi maupun diskoveri. Inovasi diada¬kan untuk mencapai tujuan
tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Invensi (invention) adalah suatu
penemuan yang benar¬benar baru hasil kreasi manusia.
Diskoveri (discovery) adalah
penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada,
hanya belum diketahui orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar